Cinta Sejati yang Tuhan kirim
Cerpen Fiktif
Karya : Siska Ardiyanti
Di kekosongan hati yang begitu menyiksa seteleh cukup lama
sendiri.
Yah sendiri,
Namaku khadijah putri nabila, gadis biasa yang punya mimpi
jadi seorang yang ternama.Hidupku bisa dibilang cukup unik karena masalaluku
yang begitu membuatku sedih bila diingat.
Beberapa tahun lalu…
Aku memakai pakaian yang cukup terbuka dan dengan bebas
tanpa aku merasa malu.Karena baju yang aku pakai merupakan trend masa kini di
lingkungan anak muda.Sangat berbanding terbalik dengan namaku yang mengandung
unsur wanita sholehah.Ayah dan ibu ku susah dangat sering menegur cara
berpakaianku tapi apa yang ku perbuat adalah mengabaikannya.Begitupun sahabatku
Asyfa yang sudah sangat cerewet tentang penampilanku dan cara ku bergaul.
Saat itu aku juga memiliki seorang kekasih sang sangat aku
puja puja,Namanya Indra Putra Aji anak konglomerat dengan laba yang sangat
menggiyurkan.Semasa pacaran kami sering menghabiskan waktu bersama seperti
kepantai,kebun buah,taman bunga, ketempat tempat wisata lainnya.Hidupku bahagia
saat terus bersamanya hingga maut memisahkan kita.
Malam itu setelah Aji menghantarku pulang kerumah,dia pulang
mengendarai mobil merah kesayangannya.Laju mobil itu sangat teratur karna aku
tau siapa Aji,dia tidak pernah sedikitpun mau melanggar peraturan lalu lintas
yang ada.Tapi, malam itu adalah malam terakhirku melihat Aji sebelum kecelakaan
tragis merenggut nyawanya.Kecelakan beruntun yang menyebabkan beberapa korban
termasuk kekasihku Aji.Tepat pukul 11 malam aku ditelfon oleh kak Arif kakak
dari Aji kekasihku yang mengatakan bahwa Aji kecelakaan.Rasa
sedih,takut,khawatir menjadi satu,dan aku menangis sejadi jadinya hingga Ayah
dan Bunda terkejut.
“kamu kenapa sayang ?”Tanya bunda khawatir
“Aji Bun…Aji….”ucapku sambil terus menagis
“iya Aji kenapa?” Tanya ayah semakin bingung
“Aji ke…cela…kaan…”jawabku tersendat
“Astagfirullah,Innalillahi” ucap Ayah dan Bunda yang membuatku
semakin menjadi jadi
Di Rumah sakit.
“Maaf ada yang namanya Khadijah ?”Tanya salah satu suster
“ini khadijah sus”jawab kak Arif
“silahkan ikut saya pasien yang bernama Indra ingin bertemu
anda” terang suster
Sampai di ruang dimana Aji di rawat intensif aku terpaku
melihat keadaan kekasihku yang terbaring lemah dengan banyak kabel
ditubuhnya.Ku mendekat ketempat tidur Aji dan memegang tanganya sambil berkata “Aku
disini Aji”ucapku sambil bercucuran airmata
“ja…ngan me…na…ngis ke…ka…sih…ku”ucapnya sambil tersendat
sendat
“kamu jangan banyak bicara aku akan tetap disini sampai kamu
sembuh,kamu pasti sembuh”terangku
“ak..u ti..dak akan ba..nyak bica..ra tapi dengarlah…aku..sangat
mencintaimu Khadijah”ucapnya
“aku juga mencintaimu Aji”jawabku
“tolong…penuhi per…minta…anku jangan p..ernah ka..mu tutup
ha..timu pad..a laki..la..ki lain aku akan sangat baha…gia jika suatu ha..ri nanti
aku bisa me…lihatmu mene…mukan cinta sejatimu.”tuturnya
“kamu cinta sejatiku Aji”jawabku dengan lantang
“Jangan pernah menye…sali kepergianku nanti,maaf…kan aku a..ku
telah mengajakmu keneraka-Nya.Aku harus perg…i”pintanya
Tiiit …. Tiiiittt….bunyi alat yang terpasang menandakan Aji
sudah pergi
“Ajiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii”teriakku.
Kepanikan mulai terjadi,ternyata kak Arif sejak tadi ada di
belakangku dan kini ia memapahku keluar ruangan karna aku sudah sangat lemah
dan terpukul,kekasih yang selama ini menemani ku pergi meninggalkan ku tepat
didepan mataku.
Di pemakaman
Tak ada yang aku hiraukan aku hanya diam menagis melihat
jasad kekasihku dimakamkan.Hanya ada satu kalimat yang aku ucapkan.
“aku berjanji memenuhi permintaan terakhirmu Aji”ucapku
dalam hati
Seminggu,sebulan aku masih terus menyendiri dikamar,duduk
termenung memandangi foto kami berdua saat di pantai.Aji sangat menyukai pantai
dan tempat tempat wisata alam karna dengan begitu dia terus menerus bisa
merasakan indahnya ciptaan Tuhan,dia selalu mengajakku saat liburan alam itu
tentu dengan ijin dari Ayah dan Bunda.Bukan hanya itu aku dan Aji selalu
memesan hotel untuk kami menginap yang pasti 2 kamar aku dikamarku dan Aji
dikamarnya.Dia sangat menjagaku bahkan dia tidak pernah mengajakku bercumbu
seperti layaknya pacaran pada umumnya,Aji hanya menggandeng dan merangkulku
saja bahkan cara dia menciumkupun lucu dengan cara kelima jari kananya
disatukan diujung lalu di tempelkan pada mulutnya barulah di tempelkan di
keningku dan berkata “tunggu aku halalin kamu ya biar aku bisa benar-benar
menciummu”itu yang selalu dia ucapkan padaku.
Kenangan –kenangan itu selalu menghampiri ku akhir-akhir ini
yang membuatku semakin sulit untuk melupakannya.Hingga suatu hari Tante Arum
ibu dari Aji datang kerumah membawa satu kotak surat surat dan barang barang
Aji.
Untuk kekasihku Khadijah
Selamat ulang tahun semoga
panjang umur,sehat selalu,tambah cantik,tambah baik,tambah gemuk ups maksudku
tambah yang baik baik aja.heheheh
I love you…
Aji
Ini adalah surat yang akan Aji kasih di hari ulang tahunku
ini?
Tuhan…apa maksud semua ini
“Aji sudah menyiapkan semua ini untukmu Khadijah dan tante
mohon untuk kamu bisa terus menjalani kehidupanmu secara normal,Aji adalah masa
lalumu yang cukup kamu simpan di memori masa lalumu”pintanya
“saya akan berusaha”jawabku singkat
Setahun kemudian
Aku sudah mulai terbiasa dengan hidupku ini, siang itu Syifa
mengajakku ke tempat pengajian yang sudah cukup lama aku tidak mengikuti.Disana
aku disadarkan dengan ceramah ceramh yang menyentuhku dan membuatku berubah.
Ustadzah berkata bahwa wanita itu di wajibkan berjilbab
menutup aurat menjaga sikap dan sebagainya.
Aku terus meneteskan airmata saat ceramah berlangsung dan
dirumahpun begitu,aku merenungi hidupku selama ini apa ini yang dimaksud Aji
membawaku keneraka?Apa ini yang di maksud Aji meminta maaf padaku.
Hari terus berlalu dengan tampilanku yang berubah drastic,ayah
dan bunda pun ikut senang dengan perubahanku begitupun sahabatku Syifa.
“teruslah seperti ini nak, ini lah kamu yang seharusnya
sejalan dengan namamu Khadijah” ujar Bunda
Aku hanya tersenyum manis,dan berdoa semoga apa yang bunda
inginkan bisa terwujud.
Sekarang aku jauh lebih bahagia dengan hidupku yang ada di
jalan-Nya.hidup yang penuh dengan kebahagiaan dan penuh dengan rasa bahagia
dekat dengan Sang Pencipta.Tak seperti dulu yang selalu menangis saat datang ke
makan Aji,sekarang aku jauh lebih tegar dan lebih tenang saat berziarah.
Setahun lalu aku berkenalan dengan seorang laki – laki yang ku
temui di pengajian yang kudatangi bersama Syifa dia terus menerus menuntunku ke
arah yang jauh lebih baik ,dia adalah Suamiku Muhammad Khairul Azam.Aku menikah
dengannya setelah bertaaruf 2 bulan lamanya dan mantap untuk menikah,aku juga
sudah di beri karunia oleh Allah seorang pangeran kecil yang sangat
lucu,namanya Muhammad Khairul ismail Aji Saputra.
Hari ini dalah tepat 3 tahun kepergian Aji,aku dan mas Azam
berziarah kemakamnya “aku sudah berjumpa dengan cinta sejatiku Aji,terimakasih
untuk semuanya dan sekarang aku juga sudah punya anak lucu yang kuberinama
sedikit sama dengan namamu Aji”.ucapku dalam hati sambil tersenyum.